Tuesday, July 10, 2007

Electronic Waste

Pernah terpikirkan kemana CPU, monitor, toner printer, keyboard bekas Anda berakhir? Dari artikel yang pernah ditampilkan di detikCom berjudul Sampah Elektronik Bisa Jadi Tambang Emas, justru menambah penasaran saya. Apakah limbah elektronik ini benar-benar didaur ulang kembali?

Kenyataannya tidak seperti itu. Kawasan Asia seperti China dan India menjadi sasaran pembuangan limbah elektronik ini dari berbagai penjuru dunia. Biaya pengiriman monitor ke China hanya membutuhkan 10 cent. Sedangkan biaya daur ulang menghabiskan beberapa USD. Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) ini tidak didaur ulang semestinya. Di Guiyu, China, dampak lingkungan yang diakibatkan oleh WEEE semakin buruk. Semenjak tahun 1990, sungai-sungai dan tempat tinggal mereka mulai tercemar oleh bahan kimia seperti Beryllium, Cadmium, Barium, PVC, Mercury, PCB. Walaupun para penduduk memperoleh pendapatan yang lumayan dari emas, tembaga maupun alumunium, tapi tidak sebanding dengan penyakit-penyakit yang mereka derita seperti leukimia dan masalah saluran pernafasan akut. Coba Anda lihat saja hasil berita foto yang telah dilakukan oleh Natalie Behring.

Negara Uni Eropa telah meluncurkan program untuk mendaur ulang barang-barang elektronik dan mencegah transaksi export illegal ke luar negri. Sayangnya biaya untuk mendaur ulang sangatlah mahal dan tidak semua negara mampu melakukannya.


Berita & Foto :
Photos of Electronic Waste in China, 2005

Exporting Harm: The High Tech Trashing of Asia

Recycling Gone Bad: Where Does Our High Tech Waste Go?

Berita :
Electronic waste

Tech Trash Poisons Chinese Villages

Heading for a WEEE fall on recycling electronic waste



Powered by ScribeFire.

No comments: